6 TEMPAT DI RUMAH YANG MENJADI ‘SARANG’ PENCETUS ALERGI
Sudah membersihkan ruangan, menjaga dapur tetap bersih, namun hidung tetap mendengus bahkan tersumbat. Ternyata rumah yang super bersih dan rapi pun bisa menyembunyikan beberapa pemicu alergi.
“Banyak orang yang menderita alergi setiap tahunnya, namun tidak menyadari bahwa sumber penderitaannya ada tepat di bawah hidungnya,” ujar Clifford Bassett, MD, direktur medis Allergy and Asthma Care di New York seperti dikutip dari iVillage, Sabtu (14/4/2012).
Berikut ini adalah tempat-tempat yang umumnya diabaikan namun menyimpan banyak pemicu alergi serta cara-cara sederhana untuk menjinakkan pemicu alergi Anda dengan cepat:
1. Tanaman dalam Kamar Tidur Anda
Lebih dari 70 persen tanaman dalam pot mengeluarkan spora jamur pemicu alergi.
“Jika Anda menghirupnya setiap malam selama Anda tidur, Anda bisa bangun setiap pagi dalam keadaan sakit tenggorokan, batuk kering atau gejala lainnya, kata Christopher Randolph, MD., ahli alergi di Yale-New Haven Hospital, Connecticut.
Untuk mengatasinya dengan cepat, pindahkan beberapa tanaman dari kamar tidur ke ruangan lain dan gantilah dengan bunga lili.
Tanaman tropis ini dapat membasahi spora jamur di udara dan menggunakannya sebagai makanan sehingga mengurangi jumlah jamur di dalam kamar hingga 60 persen.
2. Mesin Cuci
Mesin cuci juga bisa menyembunyikan jutaan pemicu alergi karena drainase buruk dan celah-celahnya yang lembab.
Akibatnya spora jamur tak hanya tertanam di dalam pakaian namun jika kadarnya cukup tinggi, Anda akan menghirupnya setiap kali masuk ke ruang laundry, ujar Dr. Randolph.
Untuk membunuh 100 persen jamur yang ada pada mesin cuci dalam sekali tindakan, tuangkan 8 ons pemutih dalam mesin cuci yang kosong dan nyalakan pada pengaturan suhu tertinggi.
Untuk menghentikan pertumbuhan jamur di masa depan, secara rutin bukalah pintu mesin cuci dan penutup dispenser deterjen lebar-lebar untuk membantu mengeringkan mesinnya.
3. Lilin Aroma
Lilin aroma yang terbakar dapat menciptakan kehangatan di setiap ruangan.
Namun peneliti dari Environmental Protection Agency menunjukkan bahwa apinya juga memancarkan bahan kimia yang bisa mendorong peningkatan kadar polutan.
Selain itu, minyak yang memberi lilin aroma bau yang istimewa itu dapat mengiritasi dan membakar rongga hidung atau memicu hidung dan mata menjadi berair.
Sebaiknya, pilihlah alternatif seperti menggunakan lampu buram rendah watt dan menyiapkan semangkuk bunga rampai segar untuk menambah aroma menenangkan.
4. Lemari Baju
Menurut peneliti UCLA, setidaknya 50 persen pakaian yang jarang dicuci dilapisi dengan alergen yang cukup untuk memicu alergi.
Untungnya, Anda tak perlu melakukan laundry setiap minggunya untuk mengatasi masalah tersebut.
Menurut peneliti dari Institute of Respiratory Medicine di University of Sydney, Australia, kadar alergennya terbukti lebih tinggi pada pakaian yang tak dicuci secara rutin.
Peneliti juga mencatat bahwa orang yang lebih suka memakai pakaian wool daripada katun memiliki sekitar 10 kali lebih banyak tengu dan bulu kucing pada pakaian mereka.
“Solusi terbaik untuk Anda adalah dengan menyimpan pakaian-pakaian itu dalam wadah plastik tertutup selama cuaca yang lebih hangat. Lalu cucilah beberapa kali selama musim hujan untuk tetap mengontrol alergennya,” papar Dr. Bassett,
5. Jendela dan Pintu
Menurut EPA, alergen bisa berkembang dengan cepat di dalam rumah yang tertutup rapat, bahkan bisa mencapai tiga kali lipat dari alergen yang dihirup di luar ruangan.
Untuk menghilangkannya dengan cepat -tanpa membuat biaya pemanas Anda meroket- bukalah beberapa jendela Anda selama 15 menit setiap hari untuk membiarkan angin segar masuk.
Ahli dari National Research Council Kanada mengatakan bahwa masuknya udara segar setiap hari sangat efektif untuk mengusir spora jamur di udara dan tengu.
Selain itu, jagalah rumah agar bebas asap. Menghirup bekas asap juga memperburuk alergi selama 4 hari setelah paparan karena asap maupun bekasnya mampu menstimulasi produksi protein peradangan yang disebut sitokin.
6. Keset Kamar Mandi
Keset yang banyak digunakan di kamar mandi 10 kali lebih banyak mengandung tengu dan jamur daripada lantainya.
“Alergi ini memicu reproduksi tengu dan jamur gila-gilaan ketika dikelilingi oleh kelembaban -dan keset kamar mandi jarang benar-benar kering,” jelas Dr. Bassett.
Untuk melindungi diri, cuci keset kamar mandi seminggu sekali dalam air panas, kemudian keringkan sepenuhnya sebelum mengembalikannya ke tempat semula.